Senin, 06 Februari 2012

Jenis-Jenis Pola Bilangan dalam Matematika


Pada dasarnya, ada banyak jenis pola bilangan dalam matematika, 12 di antaranya adalah:
1. Pola Bilangan Ganjil
«  Pola bilangan ganjil adalah 1, 3, 5, 7, 9, …
«  Rumus suku ke-n >> Un = 2n-1
«  Gambar pola:



2. Pola Bilangan Genap
«  Pola bilangan genap adalah 2, 4, 6, 8, …
«  Rumus suku ke-n >> Un = 2n
«  Gambar pola:


3. Pola Bilangan Segitiga
«  Pola bilangan segitiga adalah 1, 3, 6, 10, …
«  Rumus suku ke-n >> Un = 1/2 n (n+1)
«  Gambar pola:

4.   Pola Bilangan Persegi
«  Pola bilangan persegi adalah 1, 4, 9, 16, …
«  Rumus suku ke-n >> Un = n2
«  Gambar pola:

5.  Pola Bilangan Persegi Panjang
«  Pola bilangan persegi panjang adalah 2, 6, 12, 20, …
«  Rumus suku ke-n >> Un = n(n+1)
«  Gambar pola:

6.  Pola Bilangan Segitiga Pascal
«  Rumus jumlah baris ke-n >> 2n-1
«  Pola bilangan segitiga Pascal:
7. Pola Bilangan Fibonacci
«  Pola bilangan Fibonacci adalah pola bilangan yang bilangan setelahnya merupakan jumlah dari dua bilangan sebelumnya.
«  Pola bilangan Fibonacci adalah 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, …
8. Pola Bilangan Pangkat Tiga
«  Pola bilangan pangkat tiga adalah pola dimana bilangan setelahnya adalah pangkat tiga dari bilangan sebelumnya.
«  Contoh:
    • 2, 8, 512, ...
    • 3, 27, 19.683, …
9. Pola Bilangan Aritmatika
«  Pada pola bilangan aritmatika, bilangan sebelum dengan sesudahnya selalu memiliki selisih yang sama.
«  Rumus dari suku ke-n >> Un = a + (n - 1)b
«  Contoh:
    • 1, 5, 9, 13, 17, 21, ...
    • 2, 5, 8, 11, 14, 17, …
10. Pola Bilangan Geometri
«  Pada pola bilangan geometri, suatu bilangan merupakan hasil perkalian bilangan sebelumnya dengan suatu bilangan yang tetap.
«  Rumus suku ke-n >> Un = arn-1 
«  Contoh:

    • 1, 2, 4, 8, 16, 32, …
    • 1, 3, 9, 27, 81, …

11.  Pola Bilangan Tak Tentu
«  Pada pola bilangan tak tentu, suatu bilangan dengan bilangan sebelumnya mempunyai selisih yang tak selalu sama, tetapi bisa diprediksi.
«  Contoh:
    • 1, 2, 6, 24, ...
    • 1, 2, 4, 7, 11, …
12.   Pola Bilangan Garis Lurus
«  Pada pola bilangan garis lurus, suatu bilangan diwakili noktah yang membentuk garis lurus.
«  Gambar pola:
¨¨¨

Senin, 09 Januari 2012

Dunia Menemaniku

Aku berdiri di bawah pohon di depan gerbang sekolah menunggu orang tuaku menjemput. Langit sangat mendung sore ini. Bruzzz ... hujan mengguyur dunia. Aku tak bergerak dari tempatku berdiri, karena di sini aku merasa nyaman dan bahagia, tanpa kehujanan. Hujan semakin deras dan beberapa tetes air hujan menembus dedaunan menitik di depan sepatuku. Aku berjalan menuju hall sekolah supaya tak basah terkena hujan, karena esok hari baju ini masih harus kupakai. Aku memandang ribuan butiran air hujan yang pecah membentur aspal. Jalanan semakin sepi, aku merasa sendiri dan hampa ... Tiba-tiba, sehelai daun kering jatuh perlahan dari pohon tempatku tadi berlindung. Aku menengadahkan telapak tanganku, daun itu mendarat dengan hati-hati. Aku menatap pohon itu dan tersenyum, "Ya, aku tidak sendiri, kamu masih berada di sini menemaniku, kan?"...

Senin, 14 November 2011

Ice Cream


Apa hal yang  paling menyenangkan untuk dilakukan bersama teman-teman sekelas setelah memenangkan sebuah lomba selain makan bersama? Simak kisahku!
11 Oktober 2011, aku harus berangkat ke Kota Pelajar Yogyakarta untuk mengikuti lomba Penelitian IPTEK untuk anak Pendidikan Khusus Cerdas Istimewa (Akselerasi, maksudnya!) tingkat nasional. Sebelum berangkat, aku menjemput Pak Har, guruku, di sekolahku. Sambil menunggu Pak Har, aku ingin berpamitan dengan teman-teman sekelasku. Aku tahu bahwa ini adalah jam pelajaran IPS bagi kelasku, jadi aku menuju Social Science Room. Sesampainya di sana, kelas itu kosong! Aku ingat, ini waktunya sholat dhuhur, pasti semua temanku sedang shalat. Sambil sedikit bingung, akhirnya aku memutuskan untuk menulis surat kepada teman-temanku. Aku mengambil selembar loose leaf dari binder Tutug, temanku, yang tergeletak di meja. Lalu aku melihat tempat pensil dan mengambil spidol dari sana. Aku menulis pada lembar loose leaf itu, “Teman-teman, aku pamit! Doakan aku, ya! Fifi”. Ketika aku selesai menulis surat, Lintang dan Hanung datang ke kelas karena mereka sudah melaksanakan shalat. “Lintang, Hanung, bilang teman-teman, ya! Aku pamit!”. “Yo,” jawab Lintang dan Hanung. Aku berangkat.
17 Oktober 2011, aku masuk ke kelas dengan hati berdegup, karena aku meraih Juara Harapan III dan teman-temanku belum kuberitahu. “Assalamu’alaikum!” sapaku sambil masuk Bahasa Indonesia Room. “Wa’alaikumussalam,” jawab teman-teman. Aku hendak menuju salah satu kursi dan menaruh tasku, tapi teman-teman keburu menyerbuku. “Selamat, Pink! Selamat, Pink!” Nggak hanya itu, pipiku pun sakit dicubitin, idiih…!
Tahukah kalian kelanjutannya? Setelah mengucapkan ‘selamat’, akhirnya sepatah kata yang pernah kujanjikan pada mereka keluar juga, dengan maksud menagih janji. “Traktir, Pink! Traktir!” (Hal yang sama kualami saat juara provinsi.)
Aku tersenyum. “Okay, kapan-kapan InsyaAllah!” jawabku.
18 Oktober 2011, aku mengerjakan soal Biologi di hadapanku dengan super cepat dan tanpa mikir, karena kalaupun aku mikir panjang-panjang yang namanya nggak bisa ya tetep nggak bisa! Toh ini cuma lomba jeda semester, nilainya nggak dimasukin ke rapor, kalau menang ya Alhamdulillah, kalau kalah ya Astaghfirullah…
Bulik Sur sudah menunggu di luar, membawa kantong plastik besar berisi 20 es krim untuk teman-temanku. Ya, aku hanya membelikan mereka es krim untuk memenuhi janjiku, kuharap mereka suka. Aku menyerahkan lembar jawaban kepada pengawas dan tergesa-gesa keluar kelas.
Aku menerima bungkusan plastik dari Bulik Sur, dan mulai membagikan es krim itu kepada 17 orang temanku, 1 aku, dan 2 kelebihannya untuk adik kelasku yang juga Aksel; Dian dan Tyasa.
Kami semua makan es krim bersama di depan kelas Akselerasi. Aku mengambil kamera dari tasku dan meminta tolong adik kelasku, Mutia, memotret kami.

Ini dia foto kami! Urut dari perempuan yang paling kiri, ya! Paling kiri itu Fathan, lalu aku yang pakai jam tangan, Fira, Isma, Laras, Nasa, Ryza, Riris, Tutug, Fatimah, dan yang paling kanan dan gendut adalah Tia. Kalau yang laki-laki paling kiri yang dekat pintu itu Faishal. Terus laki-laki yang berdiri di kiri membelakangi kamera adalah Adam. Terus yang pada lagi berdiri menghadap kamera itu yang paling kanan adalah Dian, sampingnya Lintang, terus Rizky, selanjutnya Albert. Yang duduk di bawahnya Albert itu Kevin. Oh iya, ada satu yang nggak ada, Hanung! Hehehe, dia mungkin lagi di kantin beli soto. !^_^!